Industri 4.0 diartikan sebagai fase baru pada revolusi industri yang berfokus pada interkoneksi, automasi machine learning, dan real time data. Terkadang, industri 4.0 juga dimaksudkan sebagai era internet of things atau smart manufacturing. Ia menggabungkan praktik produksi fisik dengan teknologi digital yang pintar, machine learning, dan big data untuk menciptakan ekosistem yang dapat terhubung lebih baik untuk beberapa hal. Yaitu untuk manufacturing dan manajamenen rantai pasokan. Inilah yang dimaksud dengan apa itu revolusi industri 4.0.
Revolusi industri 4.0 adalah jawaban sekaligus tantangan. Walaupun kita tahu, setiap jenis bisnis dan kehidupan manusia berbeda-beda, tetapi sejatinya menghadapi tantangan yang sama. Tantangan tersebut antara lain seperti kebutuhan akan konektivitas dan akses di seluruh proses bisnis, kehidupan manusia, dan lain sebagainya. Pertanyaanya sekarang adalah, bagaimana cara memanfaatkan teknologi hasil dari revolusi industri 4.0?
Apa itu Revolusi Industri 4.0 dan cara memanfaatkanya?
Sangat menarik untuk membicarakan apa itu revolusi Industri 4.0. Revolusi industri 4.0 tak hanya membicarakan tentang investasi teknologi terbaru dan alat apa saja yang dapat meningkatkan efisiensi proses manufacturing. Ini adalah tentang cara bagaimana bisnis dijalankan agar terus berkembang.
Baca Juga: Pengertian dan Cara Kerja DNS
Dunia manufaktur senantiasa berkembang. Untuk dapat bertahan dan berkembang, mau tidak mau kita harus beradaptasi dengan industri 4.0 dan memanfaatkan sumber daya yang ada.
Revolusi Industri dari Masa ke Masa
Sebelum membahas lebih dalam tentang apa, mengapa, dan bagaimana industri 4.0 bekerja, hal penting yang pertama kali harus Anda pahami adalah perkembangan dunia manufaktur sedari awal tahun 1800an. Setidaknya terdapat empat fase revolusi industri di dunia yang perlu Anda ketahui.
1. Revolusi Industri Pertama
Revolusi industri yang pertama terjadi diantara akhir tahun 1700an dan awal tahun 1800an. Pada periode ini, aktivitas manufacturing berkembang dari fokus pada mengandalkan tenaga kerja manusia yang dibantu oleh hewan, dan berubah dengan dengan penggunaan mesin uap dan peralatan sejenisnya.
2. Revolusi Industri Kedua
Pada awal abad ke 20, dunia memasuki periode revolusi industri kedua. Hal ini ditandai dengan diperkenalkannya baja dan penggunaan listrik di pabrik. Dengan diperkenalkannya listrik, memungkinkan produsen meningkatkan efisiensi dan mambantu membuat mesin pabrik menjadi lebih produktif. Dan, pada fase inilah konsep produksi missal dengan penggunaan jalur perakitan pertama kali diperkenalkan sebagai cara untuk meningkatkan produktivitas.
3. Revolusi Industri Ketiga
Dimulai pada akhir tahun 1950-an, kemunculan revolusi industri yang ketiga ditandai ketika para produsen secara perlahan mulai memasukkan lebih banyak teknologi elektronik dan komputerisasi ke dalam pabrik mereka. Selama periode ini, pabrikan juga mulai menggeser teknologi mereka. Dari yang semula berbasis pada analog dan mekanisasi, beranjak menggunakan teknologi digital dan perangkat lunak untuk melakukan automasi.
4. Revolusi Industri Keempat atau Industri 4.0
Dalam beberapa tahun terakhir, diwarnai dengan kemunculan revolusi industri keempat. Era ini dikenal juga dengan industri 4.0. Industri 4.0 mengambil penekanan pada teknologi digital dan beberapa dasawarsa terakhir ke level yang sama sekali baru. Ini ditandai dengan bantuan interkoneksi melalui Internet of Things atau IoT, akses ke data real time, dan pengenalan sistem siber.
Industri 4.0 bekerja dengan menghubungkan perangkat fisik dengan teknologi digital. Paduan ini memungkinkan terjadinya kolaborasi dan akses yang lebih baik di seluruh departemen, mitra, vendor,produk, dan sumber daya manusia. Pemiliki bisnis dapat lebih mengontrol dan memahami setiap aspek operasi mereka. Juga dimungkinkan untuk menggunakan data untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan proses, dan mendorong pertumbuhan.
4 Prinsip Industri 4.0
Setidaknya terdapat empat prinsip yang menjadi dasar dari semua proses interagrasi industri 4.0. berikut keempat prinsip tersebut:
Interkoneksi – Yang pertama adalah interkoneksi. Ini dimaksud dengan kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui internet of things, atau internet of people.
Transparansi Informasi – Yang kedua adalah transparansi informasi. Transparansi informasi yang diberikan teknologi industri 4.0 memberi operator informasi yang komprehensif untuk menginformasikan keputusan. Interkoneksi memungkinkan operator untuk mengumpulkan data dan informasi dalam jumlah besar. Dari semu titik dalam proses manufaktur. Ini juga berfungsi untuk mengidentifikasi manfaat dan untuk meningkatkan fungsionalitas.
Bantuan Teknis – Kemudian ada bantuan teknis. Sistem teknologi dapat membantu manusia untuk melakukan banyak hal. Seperti pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Serta kemampuan untuk membantu manusia untuk mengerjakan tugas-tugas yang sulit.
Keputusan terdesentralisasi – Kemampuan sistem siber fisik memungkinkan mereka membuat keputsan sendiri, serta dapat melakukan pekerjaan seotonom mungkin. Hanya saja ada beberapa pengecualian, seperti gangguan yang sangat parah, pekerjaan akan diberikan pada tingkat yang lebih tinggi.
Bagaimana Revolusi Industri Keempat akan Mempengaruhi Masa Depan Pekerjaan?
Gejolak revolusi industri keempat paling dirasakan oleh para pekerja. Seperti revolusi industri yang terjadi sebelumnya, revolusi industri keempat sangat mempegaruhi kehidupan orang. Ini tidak lepas dari penggunaan kecerdasan buatan dan peningkatan otomatiasi yang mengakibatkan banyak jenis pekerjaan yang menghilang. Pada saat yang sama, kategori pekerjaan yang sama sekali baru terus saja bermunculan.
Tentang hal ini, Bernard Marr, pakar strategi bisnis mengemukakan pendapat yang menarik. Ia mengatakan bahwa komputer dan otomasi akan bersatu dengan cara yang sama sekali baru, dengan penggunaan robot yang terhubung secara jauh. Ini ditunjang dengan sistem komputer yang dilengkapi dengan algoritma machine learning yang membutuhkan input yang sedikit dari operator manusia.
Ia juga menambahkan, industri 4.0 memperkenalkan apa yang disebut dengan “smart factory”. Di mana sistem fisik siber memantau proses fisik pabrik dan membuat keputusan yang terdesentralisasi. Revolusi industri keempat membentuk kembali masa depan kerja. Bisnis harus mempersiapkan orang-orangnya untuk dunia yang baru yang akan datang.
Hal ini seringkali berarti peningkatan fokus pada pembelajaran yang berkelanjutan, membangun lebih banyak infrastruktur menuju jenis pekerjaan baru. Dan juga komitmen yang kuat terhadap keberagaman.
Revolusi industri keempat menghadirkan peluang dan tantangan yang sangat besar. Sebagai manusia, kita harus bisa beradaptasi dengannya. Bisnis di era revolusi industri 4.0 mendorong pada inovasi yang tiada henti. Sementara, masih banyak perusahaan atau organisasi yang masih saja tidak menyadari bagaimana industri 4.0 dapat memberikan pengaruh pada bisnis mereka.
Kesimpulan
Itulah tadi apa yang dimaksud dengan apa itu revolusi industri 4.0. Revolusi industri keempat tak semata-semata membicarakan kecanggihan teknologi. Tetapi bagaimana manusia dan bisnis beradaptasi dengannya.
Jadilah bagian dari revolusi industri keempat dengan go digital bersama paket hosting murah Unlimited.ID. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut.