Pengembangan website adalah dunia yang beragam dan selalu berubah. Teknologi baru selalu bermunculan, karena pengembang senantiasa menghadapi tantangan. Para pengembang tersebut harus memikirkan solusi jangka panjang. PHP dan Node.js adalah dua pilihan tools bagi programmer yang berkutat dengan pengembangan website. Karena inilah banyak yang membandingkan PHP vs Node.js.
Sebelumnya, Javascript, yang menjadi dasar dari Node.js tidak tumpang tindih dengan PHP. Javascript digunakan untuk membangun aplikasi front end dan di sisi lain, PHP juga digunakan untuk mengembangkan aplikasi server.
Pada artikel ini, kita akan membicarakan tentang deskripsi dari kedua bahasa pemrograman, perbandingan antara kedua bahasa pemrograman tersebut, dan kapan saat yang tepat menggunakan kedua teknologi tersebut.
Sekilas tentang PHP
PHP atau Hypertext Preprocessor adalah bahasa script server berbasis open source. Bahasa pemrograman ini dikembangkan pada tahun oleh Rasmus Lerdorf. Dan sejak itu, nama PHP menjadi terkenal. Survey dari W3Tech menunjukkan bahwa hampir 79% website menggunakan PHP sebagai dasarnya. Popularitas PHP meningkat seiring dengan maraknya content management system seperti WordPress, Drupal, Shopify, dan Woocommerce, yang menggambarkan bagaimana PHP dapat mengcover backend.
Sekilas tentang Node.js
Node.js adalah sebuah aplikasi web development yang berjalan di atasstruktur Java. Awalnya, Node.js diinisiasi oleh para insinyur javascipt yang menginginkan suatu program independen di dalam website. Javascript lebih dari sekedar bahasa pemrograman web, bahasa pemrograman ini setidanya mampu meningkatkan sisi interaktif dari sebuah website. Tetapi lebihd dari itu, Javascript juga mempunyai kemampuan scripting selayaknya bahasa lain, misalnya seperti Python.
PHP vs Node.js
PHP vs Node.js: Pengembangan
Setalah membandingkan secara singkat tentang kedua bahasa tersebut, selanjutnya akan dibahas mengenai perbandingan lebih mendetail diantara keduanya. Kami akan memulainya dari sisi pengembangan.
Pada sisi ini, dibandingkan Node.js, PHP memiliki kecepatan dan lebih ringkas karena sama sekali tak perlu menggunakan compiler atau converter. PHP akan mengatur koneksi sederhana ke database SQL dan tidak memiliki batasan hosting.
Di sisi lain Node.js tampak lebih kompleks. Untuk bisa menjalankan aplikasi serta frameworknya membutuhkan persiapan dan infrastruktur server yang rumit.
PHP vs Node.js: Database
PHP dapat bekerja dengan baik menggunakan database MySQL sambil menawarkan dukungan ke berbagai betuk database seperi MariaDB dan PostgreSQL. Fungsi kode mengagumkan dengan database independen dari bahasa pemrograman yang digunakan.
Node.js mempunyai library yang sama dengan SQL. Juga kemampuannya untuk terkoneksi dengan database NoSQL seperti JSON. Walaupun sebenarnya PHP juga kompatibel dengan JSON, lebih menguntungkan menggunakan Node.js yang berbasis Javascript karenda Anda dapat mendapatkan satu kode untuk browser dan server.
PHP vs Node.js: Hosting
Bahasa pemrograman PHP lebih banyak didukung oleh layanan hosting terbaik jika dibandingkan dengan Node.js. Hal ini menjadikan penggunaan dan integrasi PHP lebih mudah daripada Node.js, yang memerlukan virtual server dan akses SSH untuk dapat menjalankan aplikasi.
PHP vs Node.js: Dukungan aplikasi
Node.js dapat digunakan di sejumlah aplikasi, seperti aplikasi web, aplikasi multi thread, server game, browser, dan lain sebagainya. Namun, PHP juga dapat digunakan untuk aplikasi berbasis web.
PHP vs Node.js: Performa
Bisa dikatakan, PHP memberikan kinerja yang lebih stabil dan andal untuk urusan pengembangan website dibandingkan Node.js. Hanya saja saat keduanya dibandingkan, Node.js tampak lebih cepat jika dibandingkan PHP.
Sebabnya antara lain karena koneksi server secara kontinyu, callback functions, dan kecepatan yang ramah mesin V8.
Keuntungan Menggunakan PHP
Menggunakan PHP, Anda akan mendapati beberapa keuntungan yang tidak akan Anda di aplikasi lainnya, termasuk Node.js. Berikut adalah keuntungan menggunakan PHP.
Maintenance
Framwork PHP umumnya digunakan untuk mengembangkan aplikasi web menjadi lebih mudah dan memaintain kode secara otomatis. Arsitektur MVC yang dimiliki oleh PHP membantu kode yang akan digunakan dan d maintenance. MVC dapat membantu pemisahan file untuk setiap mode.
Stabilitas
Kalau dibandingkan dengan bahasa pemrograman website yang lain, PHP unggul dalam hal stabilitas. PHP sejak lama berkontribusi memudahkan kerja-kerja para developer mengembangkan aplikasi web. Berbagai versi PHP yang muncul selalu mendapat perbaikan bug dan meningkatkan kestabilan.
Kerugian menggunakan PHP
Disamping memiliki dua kelebihan utama, PHP juga tak lepas dari kekurangan. Berikut kekurangan menggunakan PHP:
Pengaturan kode yang buruk
PHP memberikan keleluasaan pada para pengembang untuk menggabungkan HTML dengan sintaksis bahasa yang membuatnya justru sulit bagi mereka untuk memperluas aplikasi PHP dan fungsionalitas yang baru. Selain itu, menjadi lebih sulit untuk mengola kode dengan basis code yang besar.
Kurang andal dalam mengangani aplikasi dalam jumlah besar
Kekurangan kedua PHP adalah ketidakmampuannya untuk menangani aplikasi dalam jumlah besar. Teknologi yang dimiliki oleh PHP tak mampu menjawab tantangan yang semakin besar setiap saat. Ini sangat sulit untuk dikelola karena tidak kompeten secara modular. Padahal sudah meniru fitur utama dari Javascript.
Keuntungan Menggunakan Node.js
Sebuah framework tidak akan populer jika tidak memiliki kelebihan. Dan Node.js memberikan beberapa kelebihan yang tidak dimiliki aplikasi web development sejenis. Berikut keuntungan menggunakan Node.js:
Mudah dipelajari
Kelebihan pertama Node.js adalah mudah dipelajari. Sejak Javascript menjelma menjadi salah satu bahasa pemrograman paling populer di dunia, banyak front end developer yang terpesona dengannya. Hal ini memudahkan pengembang saat menggunakan Node.js karena menggunakan struktur Java. Sehingga, lebih mudah dipelajari dan tak banyak memakan waktu.
Solusi cepat untuk front end developer
Satu hal yang membuat Javascript berada di depan Node .js dan PHP adalah, PHP dapat digunakan untuk melayani berbagai acara secara bersamaan. Dengan memanfaatkan Node.js, para pengembang dapat membuat beragam solusi terukur yang memaksimalkan memori komputer dan penggunaan CPU saat mereka melayani berbagai permintaan.
Lebih fleksibel
Saat membahas tentang pengembangan website, tidak aturan yang meminta programmer untuk memilih ploa yang ditetapkan. Terlepas dari ini semua, ada sejumlah keunggulan Node.js, salah satunya kemampuannya untuk bekerja dengan file yang sangat besar.
Kekurangan Node.js
Pengguna yang masih sedikit
Penggunaan kode yang rumit adalah salah satu hal yang membuat Node.js mengecewakan bagi sebagian pengguna.
Kurang ideal untuk pengembangan secara intensif
Salah satu kekurangan terbesar dari Node.js adalah ketidakmampuannya untuk menghandle aktivitas CPU. Seperti tentang audio – video, grafis, dan lain sebagainya. Node memang lebih responsive, yang pada akhirnya sulit dikembangkan untuk mengembangkan aplikasi berbasis grafis.
Kesimpulan
Sobat Unlimited, demikian artikel PHP vs Node.js. Kedua aplikasi server tersebut banyak digunakan dan terutama Node.js, mulai menarik perhatian para pengembang website dan hosting terbaik. Semoga artikel ini bermanfaat.