Belakangan ini, siapa yng sering mendengarkan profesi UI dan UX designer? Mantap, ternyata kamu tidak sendiri.
Banyak yang baru mengetahui ada profesi di bidang ini karena postingan iklan lowongan kerja.Saking seringnya diposting, banyak orang jadi bertanya-tanya, apa sih UI/UX designer itu. Bagaimana kerjanya, dan berbagai macam pertanyaan lainnya.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat adalah salah satu andil begitu dikenalnya profesi UI/UX designer. Khususnya setelah bermunculannya gelombang perusahaan ecommerce, fintech, dan marketplace. Ecommerce, fintech, dan marketplace membutuhkan tampilan yang memudahkan user menggunakan produk mereka. Disinilah peran penting seorang UI/UX designer.
Untuk kamu yang penasaran, pada artikel kali ini, Unlimited mau berbagi tips dan trik nih, langkah-langkah menjadi UI/UX designer andal dan profesional. Jadi, yuk, simak artikel ini sampai selesai, ya.
Langkah-Langkah Menjadi UI/UX Designer
User Interface (UI) dan User Experience (UX adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. UI designer bertugas untuk menentukan tampilan website atau aplikasi. Sedangkan UX designer berperan bagaimana sebuah aplikasi atau website dapat dioperasikan dengan mudah. Jika ingin menjadi UI/UX designer, kamu bisa melakukan beberapa langkah berikut ini:
1. Mengenal Dasar UI dan UX Design
Langkah pertama untuk menjadi UI/UX designer, adalah mengenal dasar UI dan UX design. Satu hal yang perlu disadari adalah, UI dan UX sebenarnya adalah dua hal yang berbeda.
UI atau user interface adalah segala hal yang mencakup aspek visual yang ditampilkan pada website atau aplikasi. Baik dari sisi warna, layout, tombol, hingga tipografi.
UI designer bertanggung jawab pada tampilan website dan aplikasi agar mudah digunakan oleh pengguna, alias user friendly. Selain menciptakan tampilan yang mudah digunakan, sisi estetika juga tidak boleh diabaikan. UI designer harus memiliki “jiwa seni” yang kuat.
Seorang UI designer diharapkan mampu membuat tampilan (interface) yang mudah digunakan oleh pengguna. Pekerjaan UI designer juga mencakup merencanakan flow untuk pengguna dan membuat prototype. Dan tak jarang pula, UI designer juga bisa merancang layout website atau aplikasi mobile.
UX designer lain lagi. Seorang UX designer harus memiliki kemampuan user research yang baik. Misalnya seperti mendesain alur website dan aplikasi, user interface agar mudah digunakan. Juga, yang kalah penting, melakukan testing pada aplikasi dan website yang selesai dibuat.
Contohya, ketika kamu menggunakan aplikasi taksi online. Jika kamu ingin pergi ke sebuah tujuan, lokasi penjemputan secara otomatis terisi, berdasarkan data GPS-mu. Beberapa hal yang menjadi ranah kerja UX designer antara lain: user research, mendesain elemen-elemen penting dalam user interface, flow website atau aplikasi mobile, dan melakukan testing.
2. Mengetahui Kunci Utama Menjadi UI/UX Designer
Salah satu hal penting untuk menjadi UI/UX designer adalah setidaknya memahami konsep dasar dari UI/UX design. Tak perlu harus memiliki skil desain tingkat dewa untuk bisa belajar UI/UX design. Yang terpenting adalah, kamu harus mengetahui tiga kunci utama UI/UX design, yaitu:
-
Problem
Kunci pertama, adalah memahami masalah. Sebagai UX designer, justru kamu harus mencari suatu masalah. Masalah apa? Misalnya, seperti latar belakang dibuatnya sebuah flow sistem, supaya bisa menghasilkan ide atau solusi.
-
Solution
Kunci kedua adalah solusi, atau cara memperbaiki masalah. Web atau aplikasi dibuat sebagai alat, yang mempunyai tampilan yang menarik dan mudah digunakan.
-
Result
Menghasilkan sebuah output yang mempermudah pekerjaan, bukan malah mempersulit.
3. Banyak Belajar dan Berlatih
Kalau kamu ingin mendalami bidang UI/UX, memperbanyak belajar dan latihan adalah sebuah keharusan. Dengan sering berlatih, skilmu juga akan meningkat seiring waktu.
Kamu bisa memulainya dengan mencari informasi terkait profesi UI/UX. Mulailah belajar UI yang mudah terlihat dibandingkan dengan UX. Misalnya, membuat konsep aplikasi sederhana menggunakan Adobe XD atau Figma.
Kamu juga bisa belajar dengan membaca buku-buku tentang UI/UX. Dan, ya, selain otodidak, agar belajarmu lebih terarah, mengikuti kursus, bootcamp, atau semacamnya adalah pilihan bagus.
4. Memilih Tools yang Sesuai
Berikut ini adalah beberapa software UI/UX yang populer dan banyak digunakan para desainer:
Adobe XD
Tentu sulit untuk tidak menyebut Adobe XD sebagai yang pertama jika mencari software UI/UX design. Software besutan Adobe ini memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya disukai para desainer. Seperti prototyping tools yang sangat membantu ketika mengerjakan proyek. Adobe XD juga menyediakan wireframing untuk membantu membuat kerangka dari aplikasi yang kamu kerjakan.
Sketch
Sketch adalah salah satu software UI/UX design yang populer, karena kemampuannya membuat prototype dengan lebih mudah. Untuk memudahkan pekerjaan, Sketch juga memiliki plugin yang beragam dan tampilan antarmuka yang intuitif.
Figma
Software desain yang juga tak kalah populer adalah Figma. Selain kemampuan prototyping dan wireframing, kelebihan yang dimiliki Figma adalah memungkinkan anggota tim berkolaborasi dalam satu proyek yang sama.
5. Memperbanyak Referensi
Salah satu cara agar seorang desainer terus berkembang adalah memperkaya referensi. Dengan begitu, sebagai desainer kamu akan tahu, mana desain yang bagus dan yang jelek. Juga mampu mencari tahu kelebihan dan kekurangan sebuah desain. Dan, ya, hal tersebut bisa dilakukan kalau kamu memiliki referensi yang banyak.
Menambah referensi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, dengan melihat karya desainer lain. Atau, bisa juga dengan membaca buku, artikel,ataupun publikasi lain. Semakin banyak artikel yang kamu baca akan membuatmu tahu lebih banyak hal terkait dengan tren terbaru soal desain. Yang, mungkin saja kamu butuhkan ketika mengerjakan proyek-proyek selanjutnya.
Baca Juga: Cara Membeli Tema WordPress di Themeforest
Memperkaya referensi tidak hanya dilakukan dengan membaca artikel atau melihat publikasi lainnya. Bergabung dengan komunitas desainer, misalnya UI/UX Indonesia di media sosial juga bisa menjadi pilihan. Dengan bergabung komunitas, selain mendapatkan jejaring, juga dapat menambah referensi desainmu.
6. Mengikuti Perkembangan Tren Desain
Perkembangan di dunia desain tak pernah berhenti. Dan hal ini juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan para calon UI/UX designer. Desain yang baik adalah desain yang bisa beradaptasi dengan kebutuhan saat ini.
Jadi, agar tidak ketinggalan tren, kamu harus selalu up to date dengan perkembangan dunia desain. Karena, klien atau pengguna sudah pasti ingin mendapatkan sesuatu yang sifatnya kekinian.
Penutup
Itulah tadi langkah-langkah menjadi UI/UX designer. Perbanyaklah berlatih, mencari referensi, dan selalu update dengan perkembangan terbaru.
Mau punya web hosting ngebut dan uptime bagus? Tunggu apalagi, langganan hosting murah Unlimited sekarang juga!