26. June 2021 · Comments Off on Catat, Cara menjadi UX Writer yang Mumpuni · Categories: Tips · Tags: , , , ,

Beberapa hari belakangan, kita menjadi sangat familiar dengan istilah UX writing. UX writer menjadi populer setelah banyak para raksasa di dunia digital, seperti Google dan Dropbox mempekerjakan role ini di perusahaan mereka. Tentu saja, kebijakan rekrutan ini kemudian diikuti oleh banyak pihak. Terutama perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Dan popularitasnya, UX writer akhirnya telah sampai ke Indonesia, sekira tiga tahun kebelakang. 

Karena termasuk jenis peran yang baru, maka banyak yang bertanya-tanya, apa itu UX writer? Bagaimana cara kerjanya? Dan yang paling penting, bagaimana cara menjadi UX writer yang baik itu? 

Nah, pada artikel kali ini, kami akan berbagi dengan Sobat Unlimited semuanya, tentang apa itu UX writer, dan bagaimana cara menjadi UX writer. Jadi, simak artikel ini sampai selesai, ya!

UX Writing Adalah

Sebelum lebih jauh membahas tentang cara menjadi UX writer yang mumpuni, penting untuk mengetahui, apa itu UX writing. UX, adalah akronim dari user experience. Yang dimaksud “user” di sini adalah pengguna yang berinteraksi dengan tampilan antarmuka sebuah aplikasi, website, game, baik di perangkat mobile, ataupun desktop. 

Baca Juga: Cara Membeli Tema WordPress di Themeforest

Kemudian, UX Writer adalah orang yang berperan untuk menuliskan kata-kata pendek, yang merupakan bagian dari antarmuka atau interface. Tanpa disadari, hampir setiap hari kita mendapati UX writing. Misalnya judul menu “Pengaturan”di smartphone, kata-kata yang kamu klik ketika ingin checkout dari situs belanja online, dan tombol post di sosial media. Rangkaian kata-kata kecil inilah yang dinamakan sebagai mikrokopi. 

Apa yang Dilakukan UX Writer? 

Dalam bekerja, UX writer berkolaborasi dengan desainer. Tujuannya untuk menciptakan user experience yang baik bagi pengguna. Kolaborasi inilah yang memastikan bahwa copy dan desain dapat bekerja dengan baik dan serta mudah dimengerti. 

Tugas utama seorang UX writer adalah menulis kata-kata yang bermanfaat, berguna, dan mudah dimengerti. Maka dari itu, microcopy adalah komponen penting dalam desain user interface

Inilah yang membedakan antara UX writer dan copywriter. Copywriter lebih berat pada aspek pemasaran, dan tugas mereka adalah membuat kata-kata yang menjual. Sedangkan bagi UX writer, tidak terlalu peduli pada penjualan. Sebaliknya tujuan utama UX writer adalah memastikan user dapat menggunakan aplikasi dengan mudah. 

Idealnya, seorang UX writer memiliki peran untuk menghubungkan pengguna dengan produk dan layanan. Empati dan pikiran yang kreatif sangat dibutuhkan dalam proses menulis. Microcopy bukan hanya tentang teks yang ditulis, tetapi juga menggunakan tata bahasa yang tepat. 

Pengguna tentu ingin membaca konten yang berkaitan dengan produk dan layanan. Karena itulah, UX writer harus pintar-pintar menghubungkan wawasan dan pengalaman pengguna dengan produk, lebih interaktif. Tak hanya memperhatikan pengalaman pengguna, tetapi juga pengalamannya sendiri. 

Skill yang Dibutuhkan UX Writer

Seorang UX writer harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang penulisan dan pengalaman pengguna. Mereka harus dapat saling memahami dengan desainer dan mengerti tentang desain produk. Inilah yang membuat banyak UX writer yang menggambarkan pekerjaan mereka sebagai “mendesain” dengan kata-kata. 

Agar dapat menjalankan pekerjaannya dengan baik dan lancar, ada dua jenis skill yang dibutuhkan seorang UX writer, antara lain: 

Hard Skill

Hard skill adalah kemampuan spesifik yang harus dimiliki oleh seseorang agar bisa menunjang pekerjaannya. Berikut adalah hard skill yang harus dimiliki seorang UX writer: 

  • Kemampuan menulis
  • Akrab dengan tools-tools digital seperti Google Document, Trello, Software Prototyping. 
  • Memiliki kemauan keras belajar UX design. 
  • Memahami brand voice dan menerapkannya ke microcopy. 

Soft Skill 

Berbeda dengan hard skill, soft skill adalah kemampuan diluar skil teknis, yang dapat mempengaruhi mood dan hasil pekerjaannya. Berikut adalah soft skill yang harus dimiliki seorang UX writer: 

  • Mampu berpikiran terbuka. 
  • Memiliki rasa penasaran yang besar. 
  • Empati. 
  • Bisa bekerja dalam tim. 
  • Mempunyai product knowledge yang baik. 

Cara Menjadi UX Writer yang Andal 

Menulis UX writing, bisa dikatakan cukup berbeda jika dibandingkan dengan jenis penulisan lainnya. Salah satunya, disebabkan karena tugas seorang UX writer adalah menjadi penghubung antara user dengan produk digital. 

Belajar Microcopy

Salah satu cara termudah untuk belajar UX writing adalah memperhatikan microcopy yang banyak ditemui pada produk-produk digital. Misalnya, ketika menggunakan aplikasi dan produk digital yang kamu gunakan. Perhatikan kata-kata dan frasa yang digunakan memandumu saat menggunakan produk tersebut. 

Kamu akan menyadari bahwa microcopy ada di mana-mana. Di aplikasi ojek online yang biasa kamu gunakan, di aplikasi pemesanan tiket, dan lain sebagainya. Banyak sekali yang bisa kamu pelajari dari penggunaan aplikasi-aplikasi tersebut. 

Belajar User Centered Design

UX writer harus memiliki pemahaman yang baik tentang user centered design. Apalagi, UX writer akan banyak berkolaborasi dengan UI/UX designer dan mungkin saja developer. Jadi, sangat penting untuk saling memahami peran masing-masing. 

Membaca Banyak Buku Terkait UX Writing 

Seiring dengan populernya UX writing, kini semakin banyak buku yang membahas tentang tema yang satu ini. Meskipun kebanyakan menggunakan bahasa Inggris, tetapi penyampaian dari para penulisnya cukup mudah dipahami. Mungkin ada sedikit kesulitan ketika mencari buku fisik yang membahas UX writing. 

Ada satu buku yang banyak menjadi rujukan para pemula yang belajar UX Writing dan bisa kamu temukan di Google Play Store. Judul bukunya adalah “How to Write Short” karya Roy Peter Clark. 

Cara Memulai Menjadi UX Writer yang Mumpuni

Membuat Portofolio

Jika kamu ingin mulai bekerja sebagai UX writer, kamu membutuhkan portofolio. Membuat portofolio adalah kesempatan untuk mempraktekkan apa yang telah kamu pelajari sebelumnya. Berikut ini tips membuat portofolio untuk UX writer: 

  • Menjelaskan hard skill dan soft skill
  • Jelaskan tentang proses UX writing
  • Tampilkan setidaknya 2-3 studi kasus tentang UX writing. 

Selalu Update Dengan Tren

Perkembangan di dunia UX writing tak pernah berhenti. Dan hal ini juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan para calon UX writer. Microcopy yang baik adalah tulisan yang bisa membantu interaksi pengguna dengan produk digital. 

Jadi, agar tidak ketinggalan tren, kamu harus selalu up to date dengan perkembangan dunia UX. Karena, klien atau pengguna sudah pasti ingin mendapatkan sesuatu yang sifatnya kekinian. 

Penutup

Itulah tadi langkah dan cara-cara menjadi UX writer. Perbanyaklah berlatih, mencari referensi, dan selalu update dengan perkembangan terbaru. 

Mau punya web hosting ngebut dan uptime bagus? Tunggu apalagi, langganan hosting murah Unlimited sekarang juga!

 

 

Comments closed.