Beberapa waktu belakangan ini, kita sering mendengarkan profesi UI dan UX designer. Banyak yang baru mengetahui ada profesi di bidang ini dari postingan iklan lowongan kerja.Saking seringnya diposting, banyak orang jadi bertanya-tanya, apa sih UI/UX designer itu. Bagaimana kerjanya, dan berbagai macam pertanyaan lainnya. Dan seiring waktu, kita mulai familiar dengan UI/UX designer. Karena masih tergolong profesi baru, ada juga yang bertanya-tanya, bagaimana cara belajar menjadi UI/UX designer.
Populernya profesi UI/UX designer tidak bisa dilepaskan dari perkembangan di dunia teknologi. Khususnya bermunculan banyaknya perusahaan ecommerce, fintech, dan marketplace. Ecommerce, fintech, dan marketplace membutuhkan tampilan yang memudahkan user menggunakan produk mereka. Disinilah peran penting seorang UI/UX designer.
Untuk itu, pada artikel kali ini, kami akan berbagi dengan kamu, Sobat Unlimited semuanya, tentang bagaimana cara belajar UI/UX design
Mengenal Profesi UI/UX Designer
Sebelum lebih jauh membahas tentang tips belajar UI/UX designer untuk pemula, kita harus tahu lebih dulu, apa itu UI/UX designer. Poin pentingnya adalah, UI dan UX sebenarnya adalah dua hal yang berbeda.
Mari sedikit berkenalan dengan UI atau user interface. UI atau user interface adalah segala hal yang mencakup aspek visual yang ditampilkan pada website atau aplikasi. Baik dari sisi warna, layout, tombol, hingga tipografi.
Baca Juga: Rekomendasi Website Untuk Belajar Desain Grafis
UI designer bertanggung jawab pada tampilan website dan aplikasi agar mudah digunakan oleh pengguna, alias user friendly. Selain menciptakan tampilan yang mudah digunakan, sisi estetika juga tidak boleh diabaikan. UI designer harus memiliki “jiwa seni” yang kuat.
UX designer lain lagi. Seorang UX designer harus memiliki kemampuan user research yang baik. Misalnya seperti mendesain flow website dan aplikasi, user interface agar mudah digunakan. Juga, yang kalah penting, melakukan testing pada aplikasi dan website yang selesai dibuat.
Perbedaan UI Designer dan UX Designer
Diatas telah disebutkan bahwa UI designer dan UX designer adalah dua jenis pekerjaan yang berbeda. Hanya saja karena memiliki batas yang kabur, banyak yang mengira bahwa keduanya adalah sama. Sehingga, pekerjaan ini dianggap bisa dikerjakan oleh satu orang sana. Berikut ini adalah perbedaan UI dan UX designer yang harus kamu ketahui:
UI Designer ( User Interface Designer)
Posisi UI designer berkaitan langsung dengan tampilan suatu produk, dalam hal ini website dan aplikasi. Seorang UI designer bertanggung jawab dalam pemilihan warna, ukuran tombol, tipografi, gambar, layout, dan aspek visual lainnya. Penggunaan elemen visual adalah andil seorang UI designer.
Tak hanya tampilan, UI designer juga harus memperhatikan website dan aplikasi yang dirancang juga baik dari segi estetika.
UX Designer ( User Experience Designer)
Jika UI designer berfokus pada apa yang dilihat pengguna, UX designer berperan pada apa yang dirasakan oleh pengguna. Terutama apa yang dirasakan pengguna ketika berinteraksi dengan website dan aplikasi.
Kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh UX designer adalah skill riset. Riset penting dilakukan agar pengguna dapat merasakan user experience yang baik. Maka, desain harus dirancang agar mudah dioperasikan dan tidak rumit. Desain juga harus memiliki alur yang jelas, serta mudah dimengerti oleh pengguna. Maka dari itu, seorang UX designer harus memahami betul apa yang dirasakan oleh pengguna mengenai produknya.
Tips Belajar UI/UX Design
Kalau penasaran dengan profesi baru ini, berikut adalah beberapa tips belajar UI/UX design yang harus kamu ketahui:
1. Pelajari Prinsip UI Design
Yang menjadi cakupan dari user interface adalah seluruh aspek visual yang ditampilkan. Jadi, tips pertama mempelajari UI/UX adalah mengenal prinsip UI design. Ada bebebrapa prinsip UI design yang perlu diketahui. Pertama adalah pemahaman tentang warna. Pelajarilah tentang dasar-dasar dan psikologi warna.
Pelajari pula keseimbangan, kontras, dan tipografi. Seorang UI designer harus bisa membuat desain yang seimbang dengan memperhatikan kontras dan pemilihan font. Dan prinsip terakhir adalah konsistensi.
2. Memahami Proses Kreatif UI/UX
Pahami pula tentang proses kreatif di bidang UI/UX design. Proses kreatif pertama adalah discover, yang menjadi awalan dari setiap proyek. Pada proses ini, desainer biasanya melakukan riset, mencari inspirasi, dan mengumpulkan ide.
Tahap selanjutnya adalah define. Pada tahap ini, desainer harus sudah mampu mendefinisikan ide yang telah dimiliki.
Proses kreatif yang ketiga adalah develop. Pada tahap ini, desainer sudah harus membuat konsep dan mengujinya, hingga mendapatkan hasil yang diinginkan. Dan tahap terakhir adalah delivery. Di tahap ini, desainer sudah harus memproduksi dan menyelesaikan proyeknya.
3. Memperkaya Referensi
Salah satu cara agar seorang desainer terus berkembang adalah memperkaya referensi. Dengan begitu, sebagai desainer kamu akan tahu, mana desain yang bagus dan yang jelek. Juga mampu mencari tahu kelebihan dan kekurangan sebuah desain. Dan, ya, hal tersebut bisa dilakukan kalau kamu memiliki referensi yang banyak.
Menambah referensi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, dengan melihat karya desainer lain. Atau, bisa juga dengan membaca buku, artikel,ataupun publikasi lain. Semakin banyak artikel yang kamu baca akan membuatmu tahu lebih banyak hal terkait dengan tren terbaru soal desain. Yang, mungkin saja kamu butuhkan ketika mengerjakan proyek-proyek selanjutnya.
Baca Juga: Cara Membeli Tema WordPress di Themeforest
Memperkaya referensi tidak hanya dilakukan dengan membaca artikel atau melihat publikasi lainnya. Bergabung dengan komunitas desainer, misalnya UI/UX Indonesia di media sosial juga bisa menjadi pilihan. Dengan bergabung komunitas, selain mendapatkan jejaring, juga dapat menambah referensi desainmu.
4. Mempelajari Software UI/UX
Selain memperkaya referensi, untuk menjadi UI/UX designer, tentu kamu juga harus mempelari software untuk membuat desain. Berikut ini adalah beberapa software UI/UX yang populer dan banyak digunakan para desainer:
Adobe XD
Tentu sulit untuk tidak menyebut Adobe XD sebagai yang pertama jika mencari software UI/UX design. Software besutan Adobe ini memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya disukai para desainer. Seperti prototyping tools yang sangat membantu ketika mengerjakan proyek. Adobe XD juga menyediakan wireframing untuk membantu membuat kerangka dari aplikasi yang kamu kerjakan.
Sketch
Sketch adalah salah satu software UI/UX design yang populer, karena kemampuannya membuat prototype dengan lebih mudah. Untuk memudahkan pekerjaan, Sketch juga memiliki plugin yang beragam dan tampilan antarmuka yang intuitif.
Figma
Software desain yang juga tak kalah populer adalah Figma. Selain kemampuan prototyping dan wireframing, kelebihan yang dimiliki Figma adalah memungkinkan anggota tim berkolaborasi dalam satu proyek yang sama.
Penutup
Itulah tadi tips belajar UI/UX design. Bisa dibilang peluang karir di bidang ini sangat bagus, seiring dengan kemajuan teknologi.
Mau punya web hosting ngebut dan uptime bagus? Tunggu apalagi, langganan hosting murah Unlimited sekarang juga!