Sebagai salah satu jenis hosting, VPS hosting banyak digunakan oleh para pemilik web. Hanya saja, karena membutuhkan banyak settingan, tak heran, pengguna VPS banyak didomasi oleh orang-orang yang memang sudah ahli di dunia pemrograman website. Banyak pemilik website pemula yang belum paham cara menggunakan VPS untuk hosting.
VPS sendiri adalah salah satu jenis hosting yang memang dikenal di dunia dan umum digunakan. Ketiga lainnya adalah dedicated hosting, shared hosting, dan cloud hosting. Dan VPS banyak digunakan tentu bukan tanpa alasan. Orang menggunakan VPS karena berbagai keunggulan yang dimilikinya. Hanya masih banyak orang yang belum tahu cara menggunakan VPS untuk hosting.
Cara Menggunakan VPS Untuk Hosting
Untuk bisa menggunaka VPS , ada beberapa konfigurasi yang harus Anda lakukan. Juga terdapat beberapa aplikasi yang perlu diinstal untuk mendukung kinerja VPS agar semakin baik. Berikut ini lima langkah cara menggunakan VPS untuk hosting:
Langkah 1: Login ke VPS via SSH (Secure Shell) Access
Selain menggunakan browser, ada beberapa alternative yang bisa digunakan untuk terhubung ke website. Salah contohnya adalah menggunakan FTP atau File Transfer Protocol. Dengan FTP, sebagai pengguna Anda dapat mengupload, mendownload, dan mengedit file pada server.
Walau sangat berguna untuk membuat koneksi antara user dengan website, tetap saja dengan menggunakan FTP tidak memungkinkan Anda untuk membuat serta mengirim command ke server. Untuk itu, Anda membutuhkan SSH Access. Salah satu tipe protokol yang menyediakan akses bagi Anda untuk mengaktifkan server.
Anda bisa membuat dan mengirimkan command setelah berhasil tersambung ke server via SSH. SSH sendiri terkenal dengan system keamanannya yang terjamin. Alasannya karena SSH memiliki enkripsi yang kuat serta protokol untuk melakukan otentifikasi. Memahami cara menggunakan SSH adalah langkah awal dalam manajemen server.
Setelah berhasil membuat akun dan membeli paket VPS hosting, Anda akan memperoleh informasi antara lain, alamat IP server, username root, dan password untuk akun root Anda. Lantas, apa itu akun root?
Akun root atau superuser adalah user yang memiliki hak atau priviledges dan akses penuh pada suatu system. Untuk lebih mudah memahaminya, ibaratkan saja akun root seperti administrator. Bedanya, akun root mempunyai power yang lebih kuat.
Untuk setting VPS, Anda membutuhkan satu akun root yang akan digunakan dalam pembuatan koneksi awal. Jika system operasi yang Anda gunakan berbasis Unix, Anda bisa langsung terhubung ke server dari command line. Tetapi jika Anda menggunakan system operasi Windows, maka Anda harus menggunakan aplikasi SSH terlebih dahulu.
Umumnya terdapat dua jenis aplikasi SSH yang dikenal untuk Windows, yaitu Bitvise dan PuTTY.
Bitvise
Mari kita mulai dengan Bitvise. Bitvise adalah aplikasi SSH yang mempunyai tampilan antarmuka sederhana. Desainnya menyerupai style Windows classic. Namun karena proses setup VPS lebih banyak dilakukan di command line, style ini jadi tidak terlalu berpengaruh.
PuTTY
Aplikasi SSH yang kedua adalah PuTTY. Ia datang dengan tampilan antarmuka yang jauh lebih sederhana. Walaupun terkesan minimalis, PuTTY memiliki banyak opsi tambahan, sehingga aplikasi ini sering dipilih dan banyak digunakan oleh orang yang berkecimpung dalam manejemen server.
Pada artikel kali ini, aplikasi yang digunakan adalah PuTTY. Karena itu, Anda harus menginstall PuTTY terlebih dahulu.
Pada halaman properties, ketikkan alamat IP server di kolom Host Name. Atur pengaturan Port ke default value, yaitu 22. Selain di koneksi SSH, port 22 juga digunakan untuk mengamankan informasi login dan Secure File Transfer Protocol.
Kemudian akan muncul layar command line dan Anda akan diminta untuk memasukkan root dan password yang sesuai. Jika tidak ada kesalahan pada data yang dimasukkan, selanjutnya akan muncul rangkuman singkat yang berisi detail server dan prompt untuk menambah command.
Setelah berhasil login ke SSH, jangan langsung untuk menutup layar command line.
Langkah 2: Update server
Setelah berhasil login ke VPS, akan muncul pesan yang menginformasikan pada Anda bahwa ada security patch yang perlu diupdate. Patch yang digunakan berupa perangkat lunak dengan Bahasa Unix. Jika software ini diaktifkan pada suatu system, sangat penting untuk selalu mengupdate komponennya.
Menggunakan software yang sudah outdated hanya akan membuat website Anda rentan terhadap serangan cyber. Untuk update software, ketik apt update di command line dan tekan enter pada keyboard. Server akan meninjau kembali patch mana yang perlu diupdate. Setelah itu ketikkan apt dist-upgrade untuk update patch server.
Tunggu beberapa saat sampai proses update selesai dilakukan. Setelah selesai restart server menggunakan command reboot. Close layar command line, dan cobalah login kembali beberepa saat kemudian.
Langkah 3: Buat user baru dan ubah hak aksesnya
Pada tahap ini, alangkah baiknya untuk membuat user root yang baru, karena Anda tidak bisa hanya mengandalkan satu akun berkemampuan superuser saja. Akun superuser bisa mendatangkan masalah jika pengguna tidak paham dengan apa yang dilakukan. Berikut cara menambah akun superuser yang baru:
Adduser yournewusername
Masukkan perintah dibawah ini untuk menambahkan user ke grup sudo sehingga user tersebut memiliki superuser priviledges. Ganti yournewusername dengan username baru Anda.
#username -aG sudo yournewuername
Jangan lupa juga untuk membuat password yang baru.
Langkah 4: Aktifkan Public Key Authentication
Tentu Anda pernah mendengar istilah ini bukan? Public key authentication adalah metode atau Teknik yang dianggap lebih aman daripada penggunaan password yang biasa. Server akan menyimpan public key dan mengotentifikasi private key sehingga hanya Anda yang bisa mengaksesnya sebagai file di computer.
Untuk membuat SSH key di Windows, gunakan PuTTYgen app yang otomatis terinstal Bersama PuTTY. Cari dan aktifkan aplikasi PuTTYgen. Anda tak perlu mengubah pengaturan. Klik opsi generate agar Anda mendapatkan key yang unik. Program lalu akan menampilkan public key yang dibuat untuk Anda. Buat kata sandi untuk public key, klik save private ky dan simpan file yang berhasil diibuat di computer, Jangan tutup layar karena Anda harus menyalin public key.
Gunakan original root user untuk kembali ke server dan pindah ke direktori beranda akun dengan mengetikkan # su – yournewusername. User baru akan tampil di command line. Aktifkan seperangkat command secara berurutan untuk membuat folder baru bagi public key, membatasi permission folder, dan menyimpan key.
Langkah 5: Install Firewall di VPS
Ada satu tahapan lagi yang harus Anda lakukan agar server tetap aman dan terkendali. Yaitu menginstall dan mengaktifkan firewall. Untuk menginstall firewall, gunakan iptables agar Anda bisa setup rule yang membatasi trafik dari dan ke server.
Kesimpulan
Demikian cara menggunakan VPS untuk hosting. Layanan hosting terbaik Unlimited siap menjawab kebutuhan semua kebutuhan website milik Sobat. Jika masih memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar atau langsung hubungi tim support Unlimited.ID. Semoga artikel ini bermanfaat.