domain hosting terpercaya Archives - Page 2 of 2

Pengertian Fungsi dan Cara Flush DNS Cache

Cara flush DNS Cache nyatanya akan bisa anda terapkan dengan mudah selama anda tahu bagaimana panduan untuk menerapkannya dengan tepat dan baik. Dalam hal ini memang ada banyak sekali hal-hal yang perlu anda pahami dan juga ketahui didalamnya. Nyatanya ini akan menjadi sesuatu yang cukup penting dan signifikan dalam rangka mendapatkan hasil yang dibutuhkan. Sebagaimana diketahui, fungsi dari Flush ini tak lain dan tak bukan adalah melakukan perubahan yang dibutuhkan dalam rangka merubah jaringan yang digunakan.

Perubahan itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor dari suatu domain itu sendiri, mulai dari DNS, Website, Name Server, dan lain sebagainya yang belum terlihat pada bagian Record Data terbarunya. Contohnya adalah IP, dan lain sebagainya. Dari sinilah kemudian adanya perubahan atau perpindahan record data bisa dilakukan dengan penerapan cara flush DNS Cache tersebut. Tapi terkadang meski sudah di-refresh berkali-kali tetap saja data yang terdapat didalamnya masih sama.

Faktor-Faktor Utama Dalam Flush DNS

Ada beberapa faktor yang perlu diketahui dalam cara flush DNS Cache itu sendiri. Berikut adalah informasi tambahan yang perlu anda pahami didalamnya:

Pergantian DNS bisa dilakukan apabila dalam suatu domain yang telah expired terdapat perubahan tempat DNS hosting. Pasalnya, ada kemungkinan DNS expired tersebut masih menggunakan DNS Default atau Registar yang dimiliki sebelumnya.
Untuk melakukan resolve terhadap domain itu sendiri biasanya memakan waktu 24 – 72 jam lamanya. Namun bila di network atau di komputer yang masih terlihat data sebelumnya, maka perlu dilakukan Flush DNS terlebih dahulu.
Setiap OS tentunya berbeda-beda penggunaanya di setiap network atau komputer yang ada didalamnya. Jadi hal ini pun juga penting untuk diperhatikan.

Bagaimana penerapan cara flush DNS Cache yang tergantung dari masing-masing jenis OS yang digunakan didalamnya? Anda bisa mencoba melakukan semua itu dengan cara menerapkan beberapa langkah yang ada di bawah ini:

Cara Flush DNS Cache Di Windows 10

Mari kita mulai terlebih dahulu dengan penerapan cara flush DNS Cache dengan menggunakan Windows 10 itu sendiri. Sebagaimana diketahui OS terbaru yang satu ini sudah mulai booming saat ini dan banyak sekali digunakan oleh para pengguna yang ada di seluruh dunia. Tahapan melakukan Flush yang bisa anda terapkan adalah sebagai berikut:

Pastikan bahaw anda memakai Windows 10 sebagai tampilan yang diperlukan di Desktop yang anda miliki.
Dari sini anda bisa menekan klik kanan yang terdapat pada bagian start menu.
Setelah itu, anda bias memilih Command Prompt (Admin) untuk kemudian melakukan Flush DNS tersebut.
Ketikan perintah sebagai berikut: ipconfig/flushdns

Cara Flush DNS Cache Di Windows 7

Kemudian, dalam tahapan selanjutnya, anda juga bisa menerapkannya pada penggunaan Windows 7. Untuk penggunaanya pada windows 7 ini anda bisa melakukannya dengan cara membuka terlebih dahulu program Command Prompt yang terdapat didalamnya. Hal ini biasanya disebut sebagai CMD. Dari sini anda kemudian bisa melakukan langkah-langkah yang ada sebagai berikut:

Dimuali dengan menekan tombol Start
Kemudian pilih opsi All Programs yang terdapat didalamnya
Pilih pada bagian Accessories
Kemudian pilih Command Prompt
Untuk langkah lebih cepat, anda juga bisa melakukannya dengan menekan Windows + R, kemudian diikuti dengan mengetikan CMD. Setelah itu, tekan Enter untuk tahapan selanjutnya.
Ketikan perintah sebagai berikut: ipconfig/flushdns

Cara Flush DNS Cache Dengan Windows 8 Atau 8.1

Dalam penerapannya, anda juga bisa melakukannya dengan memanfaatkan penggunaan dari OS Windows 8 atau Windows 8.1 yang terdapat didalamnya. Dari sinilah anda akan mampu memperoleh semua yang anda butuhkan tersebut dengan mudah dan signifikan itu sendiri. Berikut adalah langkahnya:

Pastikan bahwa OS Windows yang anda pergunakan saat ini adalah Windows 8.
Kemudian, dari sini anda bisa memulai dengan mengetikan CMD yang terdapat pada kolom Search Bar itu sendiri.
Jika sudah, maka anda bisa mencoba untuk klik kanan pada bagian Command Prompt tersebut, kemudian dari sini anda bisa memilih Run As Administrator.
Jika nantinya Command Prompt/CMD tersebut sudah terbuka, maka yang bisa anda lakukan adalah mengetikan perintah sebagai berikut: ipconfig/flushdns

Cara Flush DNS Cache Pengguna OS Linux

Lalu bagaimana dengan para pengguna OS Linux? Anda juga tak perlu cemas karena cara yang bisa anda terapkan juga tak kalah sederhananya. Untuk lebih jelas, anda bisa mencoba melihat tahapan yang ada di bawah ini:

Untuk tahapan awal bisa anda terapkan dengan membuka Command Terminal yang terdapat didalamnya. Hal ini bisa anda lakukan baik itu sebagai Root atau dengan dua langkah Sudo.
Kemudian, untuk Linux tersebut, yang bias anda lakukan adalah dengan memilih perintah yang sedikit berbeda. Anda bisa memilih salah satu perintah cara flush DNS Cache yang tersedia di bawah ini:

/etc/init.d/nscd restart

sudo /etc/init.d/nscd restart

sudo /etc/init.d/dns-clean start

sudo service nscd restart

/etc/rc.d/init.d/nscd restart

Flush DNS Untuk Pengguna OS Apple

Yang terakhir adalah bagaimana cara penerapannya pada pengguna untuk OS Apple. Sama seperti sebelumnya, dalam tahapan awal ini adalah memastikan bahwa OS yang anda pergunakan tersebut adalah OS yang berjenis Apple. Sebagaimana diketahui OS Apple bisa anda dapatkan dengan mudah untuk berbagai pengguna pada perangkat seperti Mac dan sejenisnya. Berikut selengkapnya:

Pada tahapan awal ini bisa dimulai dengan membuka Command Terminal terlebih dahulu.
Lalu dari sini anda bisa memasukan beberapa perintah antara lain sebagai berikut:

sudo killall -HUP mDNSResponder

sudo discoveryutil udnsflushcaches

Manfaat Dari Melakukan Flush DNS

Itulah beberapa hal tentang cara flush DNS Cache dan pengertiannya yang bisa anda terapkan. Anda kemudian juga perlu menggaris bawahi sejumlah manfaat yang akan bisa anda dapatkan dan temukan pada saat menerapkan metode yang satu ini. Beberapa manfaat yang akan bisa anda dapatkan nantinya terangkum dalam list sebagai berikut:

Hal ini akan sangat berguna dalam rangka memperbarui informasi yang salah, mulai dari DNS, atau faktor lain yang berkaitan didalamnya.
Manfaat lainnya dari penerapan cara flush DNS Cache tersebut adalah dimana anda akan bisa mendapatkan pembenahan terkait pada informasi yang error atau salah, dan lain sebagainya.
Memperbarui apa yang sebelumnya tidak terupdate pada saat anda mengakses website. Hal ini jelas dikarenakan dalam beberapa hal ada perubahan DNS yang juga akan mempengaruhi itu semua.
Dengan adanya metode flush DNS cache inilah maka anda pun akan bisa mengatasi berbagai faktor dan juga permasalahan yang timbul didalamnya dengan mudah.

Cukup mudah, bukan? Satu hal yang pasti, hal ini bisa diterapkan di berbagai platform populer Windows, Linux, Mac dan lain sebagainya.

Perputaran Status Domain di Internet

15. October 2019 · Comments Off · Categories: Tips · Tags: domain hosting, domain hosting terpercaya, jasa domain hosting, tips domain hosting, tips website

Status domain di internet kini bisa anda akses dengan lebih mudah. Kenapa informasi yang satu ini sangat penting? Hal ini jelas dikarenakan dalam status domain tersebut, anda akan melihat banyak sekali arti dari status domain itu sendiri. Dengan adanya status tersebut, sudah pasti hal ini secara tidak langsung akan bisa memberikan makna yang spesifik dan mendalam kepada anda. Dimana makna tersebut adalah ketika status domain tersebut dalam kondisi tertentu, sudah pasti hal ini juga menandakan bahwa realitanya memang demikian.

Terkadang hal ini juga sangat penting untuk memahami status domain di internet, khususnya bagi anda yang berniat untuk membuat domain terbaru dengan nama yang sama. Adanya informasi terkait domain itu sendiri juga akan memberikan begitu banyak makna mendalam yang anda perlukan didalamnya. Pada tahapan yang lebih lanjut, sudah pasti hal ini juga akan mendatangkan sesuai yang berbeda dan tentu saja akan bisa anda dapatkan didalamnya. Ingin tahu lebih jelas dan detail mengenai hal ini? Anda tentu harus mempelajari terlebih dahulu alur perputaran dari status domain di internet. Selengkapnya bisa anda simak pada penjelasan sebagai berikut:

Perputaran Status Domain Dan Artinya:

Tahap Awal

Add Period: Untuk status domain di internet yang satu ini, bisa dilihat bahwa terdapat penambahan 5 hari masa tenggang usai awal pendaftaran dari domain itu sendiri. Domain nantinya akan mengalami penghapusan oleh registar dalam period tersebut. Dari sini, pihak registry harus segera memberikan kreditnya kepada registar melalui biaya pendaftaran.
Renew Period: Untuk pilihan status domain di internet yang satu ini, maka domain tersebut akan secara eksplisit diperpanjang oleh registar, namun nama domain itu sendiri akan dihapus oleh registar dalam periode itu sendiri. Sama seperti Add Period, pihak registry juga harus memberikan kredit kepada registar untuk menerapkan biaya perpanjangan di dalamnya.
Auto Renew Period: Dalam tahapan ini setelah 45 hari terkait masa periode pendaftaran domain itu berakhir, maka akan secara otomatis diperbarui oleh registri. Nantinya domain akan dihapus oleh registar selama periode tersebut. Biaya perpanjangan juga harus dilakukan oleh registry kepada registrar.
Transfer Period: Dalam 5 hari ketika periode transfer domain sedang berlangsung, maka nama domain dari satu registrar akan berpindah dari satu sponsor ke yang lainnya. Domain akan dihapus oleh pihak registrar yang lain, kemudian registry yang baru harus memberikan kredit kepada pihak registrar dalam sebagai sarana biaya transfer.

Tahap Lanjutan

Pending Delete Restorable: Diberi waktu selama kurang lebih 30 hari, nantinya usai pendaftar mengajukan perintah untuk penghapusan seluruh domain dari registri. Maka seluruh layanan internet yang terhubung dengan domain akan segera dimatikan. Dalam hal ini, registrar bisa mencoba melakukan pengajuan permintaan untuk pengembalian domain itu sendiri.

Pending Delete Scheduled For Release: Untuk status domain di internet ini terjadi setelah Pending Delete Restorable. Dalam periode yang satu ini, semua layanan internet yang terhubung dengan domain terkait akan dimatikan. Domain sudah tidak dapat dipulihkan kembali.
Pending Restore: Registrar dalam status domain di internet ini telah mengajukan pemulihan domain, dari yang sebelumnya memiliki status Pending Delete Restorable. Dari sini registry bisa menunggu sampai ada laporan pemulihan dari provider.
OK: Untuk status domain di internet yang satu ini bisa dilihat bahaw status normal mulai berjalan pada domain terkait. Tidak ada larangan dan juga operasi tertunda yang terdapat didalamnya.
INACTIVE: Dalam tahapan ini, domain tidak lagi memiliki nama server terkait. Dari sini minimal 2 nameserver harus dikaitkan dengan domain itu sendiri, sebelum nantinya bisa dipublikasikan.
CLIENT TRANSFER PROHIBITED: dalam hal ini registar sudah tidak mengizinkan lagi untuk menerapkan transfer domain yang dibutuhkan didalamnya.

Kode Status Domain Di Internet Yang Perlu Diketahui

Setelah mempelajari siklus atau perputaran status domain di internet di atas, maka kali ini akan dibahas lebih lanjut tentang daftar kode yang terdapat pada omain itu sendiri. Pengetahuan tentang hal ini akan memberikan kepada anda pencerahan tentang bagaimana memahami status dalam website terkait dan segera mendapatkan solusi dan penerapan yang dibutuhkan didalamnya:

Client Hold: Dalam tahapan status domain di internet yang satu ini, Client Hold berarti mengizinkan pihak registrar untuk melakukan penghapusan terhadpa nama domain DNS itu sendiri.
Client Transfer Prohibited: Untuk status yang satu ini, bisa dilihat bahwa Registry diminta untuk melakukan penolakan terkait semua permintaan update detail terkait domain oleh Registrar.
Client Delete Prohobited: Dalam hal ini, status yang sama dimana menginstruksikan kepada pihak registry untuk menolak semua permintaan penghapusan terhadap semua nama domain. Tapi nama domain tetap akan bisa dihapus oleh registri apabila masanya sudah expired.
Client Renew Prohobited: Di sini, status domain di internet memiliki arti bahwa Registri akan menolak segala bentuk permintaan untuk melakukan Renew terhadap domain itu sendiri. Nama domain tetap masuk dalam status auto renew oleh registry jika masuk dalam waktu expired.

Daftar Kode Server Assigned

Ada juga tahapan lainnya dalam status domain di internet yang perlu anda pelajari. Berikut adalah barisan kode mengenai server assigned yang terdapat didalamnya:

Server Hold: Untuk tahapan status domain di internet yang satu ini mengindikasikan bahwa Registry itu sendiri telah memilih untuk menghapus nama domain dari DNS dengan alasan finansial, operasional dan juga legal.
Server Transfer Prohibited: Untuk status yang satu ini mengindikasikan bahwa Registry terkait melakukan penolakan yang dilakukan terkait semua permintaan transfer dan juga melepaskan nama domain ke registrar yang lainnya.
Server Update Prohibited: Pada status yang satu ini bisa dilihat bahwa pihak Registry melakukan penolakan terkait semua update pada nama domain itu sendiri.
Server Delete Prohibited: Untuk pilihan status domain di internet yang satu ini mengindikasikan bahwa registry melakukan penolakan terhadap semua permintaan penghapusan atas nama domain yang terhapus secara otomatis, dan juga manual.
Server Renew Prohibited: Dalam pemilihan yang satu ini juga mengindikasikan bahwa pihak registry melakukan penolakan terhadap berbagai macam permintaan untuk melakukan renew terhadap nama domain terkait.
Pending Delete / Redemption Period: Untuk status ini juga mengindikasikan bahwa registry telah menerima permintaan terkait penghapusan nama domain, dan domain itu sendiri sudah tidak masuk dalam jadwal penghapusan dalam siklus domain itu sendiri. Dari sini registrar masih memungkinkan untuk merestore nama domain terkait. Caranya dengan memakai sistem Redemption Grace Period yang terdapat pada Registry.
Inactive: Dari status domain di internet yang satu ini maka mengandung arti bahwa nama domain terkait sudah tidak memiliki nameservre lagi. Kemudian, host atau informasi yang ada pada kontak domain tersebut sudah tidak lagi terkait ke nama domain yang bersangkutan. Jadi sudah tidak resolve lagi ke domain tertentu yang ada didalamnya.

Pengertian Tabel Prefix

12. October 2019 · Comments Off · Categories: Tips · Tags: domain hosting, domain hosting terpercaya, jasa domain hosting, tips domain hosting, tutorial website

Tabel prefix memiliki pengertian sebagai sebuah awalan dari database yang nantinya akan dipakai untuk mengukur data dari sebuah database yang sudah tercampur antara satu jenis data dengan data lainnya. Umumnya, dari berbagai database yang ada, nantinya akan menggunakan prefix berupa tbl_, tb_, t_, dan lain sebagainya. Hal ini diterapkan mulai dari aplikasi yang bebas didownload maupun aplikasi yang berbayar. Pertanyaan yang banyak dipertanyakan adalah apakah ini memang diperlukan atau tidak. Berikut akan diulas secara lengkap tentang pengertian lebih dalam tabel prefix, kegunaan dan alasan penggunaanya.

Alasan Menggunakan Prefix Pada Tabel

Ada beberapa alasan signifikan kenapa tabel prefix itu sendiri memiliki fungsi signifikan yang bisa anda dapatkan didalamnya. Simak penjelasan selengkapnya yang bisa anda dapatkan di bawah ini:

1. Sarana Untuk Membedakan Tabel Dengan View

Dalam tahapan yang awal inilah penggunaan tabel prefix tersebut difungsikan untuk menambahkan prefix pada bagian tabel dan akhirnya bisa membedakan antara view dengan tabel itu sendiri. Nantinya tabel tersebut akan diberi prefix tbl_ atau diberi tb_. Untuk bagian view itu sendiri nantinya akan diberi prefix dengan v_.

Model yang satu ini pada dasarnya memang cukup sering digunakan. Bahkan terkadang tanpa ada alasan khusus. Lalu apakah ini adalah sesuatu yang diperlukan. Jawabannya bisa YA dan bisa TIDAK tergantung dengan kebutuhan yang anda inginkan saat ini. Beberapa hal yang perlu anda ketahui dalam alasannya adalah sebagai berikut:

Apa jadinya jika nanti tabel yang sudah dibuat berubah menjadi view, dan bagian yang view berubah menjadi tabel? Tentu asja pasti akan cukup sulit untuk merename kembali tabel itu sendiri. Anda tidak bisa mengubah semua query yang sudah ditulis dalam detail aplikasi terkait karena tentu saja melakukan itu semua pasti akan cukup memelahkan.
Untuk tahapan selanjutnya dalam aplikasi database management, misalnya pada penggunaan HeidiSQL, phpMyAdmin, MySQL Workbech, dan lain sebagainya. Tentu anda akan bisa dengan mudah membedakan mana yang view dan mana yang tabel.
Pada saat anda menulis SQL biasanya akan langsung kelihatan apa yang anda gunakan dalam query tersebut berbentuk tabel atau view. Dengan kata lain, sebetulnya tidak masalah apabila nantinya anda menggunakan view atau tabel itu sendiri. Anda pasti sudah memahami bahwa apa yang diubah itu sendiri sebetulnya adalah tabel buka view itu sendiri.
Tentu dalam hal ini akan repot menuliskan nama Foreign Key atau FK. Hal ini biasanya mengacu pada nama tabel yang terhubung. Tabel tentang produk dan kategori. Bagaimana nantinya anda akan menuliskannya jika rancu. Misal tb_produk_tb_kategori, atau v_produk_tb_kategori, apakah menurut anda ini tidak aneh?
Tentu dalam penggunaan tabel prefix ini harus disesuaikan dengan kenyamanan anda. Terkadang hal ini malah memberikan rasa ketidaknyamanan bagi penggunanya.

2. Terhindar Dari SQL Injection

Dalam beberapa tahapan penggunaan tabel prefix ini, salah satu alasan utamanya adalah untuk menghindarkan diri dari SQL Injection. Tentu saja hal ini juga memberikan berbagai macam alasan yang ada didalamnya itu sendiri. Pada penerapannya, memang hal ini cukup signifikan kegunaanya, tapi tentu dalam beberapa kasus anda juga bisa kesulitan dalam menebak nama tabel yang terdapat dalam database itu sendiri.

Misal ada seorang attacker yang hendak mencari tabel yang berisikan data berupa username dan juga password, maka kemungkinan dia akan menduga bahwa tabel tersebut berasal dari tabel prefix user itu sendiri. Di sinilah kemudian, anda berharap dengan menambahkan tabel prefix semua masalah akan terselesaikan dan attacker tidak akan bisa menemukan apa yang diinginkannya dengan mudah. Beberapa CMS, misalnya WordPress bahkan menghadirkan prefix pada tabel terkait dengan Framework yang nantinya berperan penting dalam hal pemrograman seperti CI dan lain sebagainya yang jelas memberikan fasilitas penggunaan Prefix itu sendiri.

Apakah ini diperlukan? Sama seperti sebelumnya, jawabannya bisa YA dan bisa juga TIDAK. Ketika anda menerapkan tabel prefix ini, model tersebut sebetulnya termasuk dalam jenis Security Through Obscurity atau yang dikenal dengan keamanan dalam ketidakjelasan. Dari sini anda berharap dengan mengaburkan tabel maka akan membuat data klien anda semakin aman. Padahal, ada kalanya attacker pun juga akan bisa melihat dengan mudah selurun nama tabel yang terdapat didalamnya.

3. Satu Database Untuk Banyak Aplikasi

Lalu alasan lainnya yang juga mendukung penggunaan tabel prefix adalah karena database terkait digunakan lebih dari satu aplikasi. Mari anda amati contoh sebagai berikut:

Misalnya saja anda memiliki dua blog, yaitu blog A dan juga blog B. Keduanya masing-masing menggunakan database yang sama. Lalu salah satu dari blog tersebut diberi tabel prefix untuk memberikan pembedaan.
Dalam kenyataanya, menerapkan tabel prefix tersebut anda mungkin berharap data tidak akan bentrok satu sama lain karena masing-masing di antaranya memiliki nama yang unik.
Dalam penerapannya, anda sebetulnya bisa melihat dalam platform WordPress. Di sini ada sebuah tulisah berupa if you want to run multiple wordpress installation in a single database, change this. Yang mana artinya adalah untuk menjalankan beberapa instalasi dalam WordPress di satu database, maka anda tinggal mengubah value atau nilai ini.
Dalam penggunaan tabel prefix ini biasanya lebih banyak digunakan dalam shared hosting. Dimana di sini anda juga akan bisa melihat bahwa semua itu akan bisa anda terapkan dengan metode yang mudah dan tepat di dalamnya.

Tips Penggunaan Tabel Prefix

Lalu adakah tips yang tepat dalam penggunaan terkait tabel prefix itu sendiri? Hal ini bisa anda terapkan dengan metode dan juga penerapan yang tepat ada didalamnya. Hal ini tentunya akan memberikan kepada anda alasan kenapa hal-hal terkait itu sendiri memang anda perlukan didalamnya. simak tips lengkapnya sebagai berikut:

Dari sini anda bisa melihat bahwa penggunaan tabel prefix harus digunakan dengan tujuan yang jelas. Coba anda lihat dari poin pertama dan poin ketiga di atas, mana yang sekiranya lebih jelas untuk anda gunakan.
Jangan sampai anda memanfaatkan tabel prefix ini untuk penggunaan yang sesat alias tidak jelas bagaimana penerapan dari penggunaanya itu sendiri. Dari sinilah semuanya memang pada dasarnya harus anda terapkan dengan tepat sasaran supaya nantinya hasil yang bisa anda peroleh pun juga akan tepat dan sesuai dengan tujuan awal anda menggunakannya itu sendiri.

Kesimpulan

Dalam hal penerapan tabel prefix tersebut, sudah pasti anda akan bisa melihat bahwa hal ini akan mendatangkan kepada anda kemudahan dalam hal melakukan pengkonfigurasian terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan CMS itu sendiri, khususnya bagi anda yang memanfaatkan prefix tersebut dalam platform seperti WordPress dan lain sebagainya. Maka prefix tersebut penggunaanya akan diterapkan dengan cara yang random dan sedikit meningkatkan keamanan jika memang itu keinginan anda.

Pengertian Catatan DNS atau Record DNS

10. October 2019 · Comments Off · Categories: Tips · Tags: domain hosting, domain hosting terpercaya, jasa domain hosting, tips domain hosting, tutorial website, website

Record DNS atau yang dikenal sebagai catatan DNS domain akan memberikan informasi kepada anda mengenai data suatu domain yang ada di internet. Informasi yang satu ini memiliki berbagai rincian yang bisa anda analisa dengan baik. Satu hal yang pasti, anda bisa memanfaatkan penggunaanya untuk kebutuhan yang anda inginkan. Jadi anda akan bisa mengetahui spesifikasi yang berkaitan dengan A Record, AAAA Record, dan lain sebagainya. Untuk selengkapnya anda bisa melihat penjelasannya di bawah ini:

A Record

Ini merupakan sebuah informasi yang berisikan data tentang IPv4. Dari sini anda akan memperoleh informasi terkait fungsinya dalam hal memetakan domain atau sub domain itu sendiri ke IPv4. Anda bisa melihat informasi tersebut tercantum di dalamnya dengan signifikan. Sebagaimana diketahui IPv4 adalah sebuah alamat yang berformat IP 32 bit. Format penulisan dari Record DNS itu sendiri adalah aaa.bbb.cc.ddd. Kita ambil contoh apabila anda ingin memetakan domain yang bernamakan namadomainanda.com maka di sini anda akan melihat alamat IP nya yang bertuliskan IP 119.81.75.214. Dari sini anda akan melihat bahwa informasi yang satu ini bisa anda peroleh atau dapatkan dengan mudahnya. Nantinya angka 14400 tersebut merupakan TTL atau kepanjangan dari Time To Life yang digunakan dalam satuan detik.

AAAA Record

Untuk yang satu ini, anda akan melihat informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan IPv6. Dalam hal ini, fungsinya sendiri cukup signifikan dalam rangka memetakan domain atau sub domain yang ada didalamnya ke IPv6. Alhasil, anda pun akan bisa mendapatkan informasi yang tepat tentang rekam jejak AAAA Record yang terdapat pada domain anda. Informasi yang terdapat pada IP ini berisikan kapasitas 128 bit. Format tersebut nantinya akan dipakai dikarenakan jumlah IPv4 yang terdapat didalamnya masih kurang daripada dengan jumlah komputer yang terkoneksi ke internet dengan IP Public itu sendiri. Jadi tidak ada yang perlu anda cemaskan dan khawatirkan didalamnya. Anda akan mendapatkan informasi yang anda butuhkan sesuai dengan kebutuhan itu sendiri.

CNAME Record

Lalu dalam Record DNS ini, anda juga akan melihat laporan mengenai CNAME Record itu sendiri. Di sini anda akan bisa mendapatkan informasi yang biasa disebut sebagai ALIAS. Ini adalah catatan nama kanonik yang menciptakan alias yang dibutuhkan untuk nama domain terkait. Nantinya, domain yang di-alias-kan tersebut akan mampu memiliki seluruh record DNS dan juga Sub Domain sebagaimana aslinya. Apa fungsi dari CNAME Record DNS ini? Fungsinya tak lain dan tak bukan adalah untuk mengarahkan beberapa domain dan juga sub domain ke hosting website yang sama. Mari kita ambil contoh ketika anda hendak mengarahkan www.namadomainanda.com ke namadomainanda.com (tidak menggunakan www). Dari sini anda akan bias melihat bahwa CNAME yang dipakai memiliki format berbeda.

MX Record Dan PTR Record

Informasi lainnya dalam Record DNS ini bisa anda lihat melalui MX Record. Fungsi dari MX Record ini tak lain dan tak bukan adalah sebagai informasi terkait lokasi Mail Server yang terdapat didalamnya. Biasanya informasi tersebut juga akan digunakan untuk nama domain itu sendiri. Sedangkan untuk PTR Record nantinya akan disebut sebagai rDNS atau Reverse DNS. Di sinilah PTR yang tidak dicantumkan ke dalam Record DNS tersebut nantinya akan dikenal sebagai Named Server.

PTR Record bisa disebut sebagai kebalikan dari A Record. Dari sini fungsinya adalah untuk mengarahkan IP terkain menjadi hostname dan juga domain. Adanya PTR Record ini akan memberitahukan kepada anda tentang siapa pemilik IP tertentu yang ada di dalamnya. Dalam kasus ini, PTR Record memiliki arti yang sangat penting dalam hal setting mail server yang ada didalamnya. email yang nantinya terkirim dari satu server tersebut yang tidak mempunyai PTR Record sama sekali akan dianggap sebagai SPAM.

NS Record

Lalu yang juga tak kalah pentingnya dalam Record DNS tersebut adalah informasi seputar NS Record ini. Biasanya ini dalam catatan server akan dipakai untuk memetakan nama sebuah domain yang ada didalamnya. Dimana penggunaanya nanti itu pun akan dimasukan ke dalam satu daftar yang terdapat pada Server DNS Domain itu sendiri. Jadi perwakilannya pun juga pastinya akan bergantung pada Record DNS yang ada di dalamnya itu sendiri. Di sinilah semuanya itu akan bisa anda dapatkan dengan mudahnya.

SOA Record

Informasi Record DNS yang satu ini berisikan catatan otomatis awal atau ketika Start Of Authority yang terdapat di dalamnya. Informasi yang satu ini jelas mengacu pada Server DNS yang digunakan, serta memberikan otorisasi informasi yang dibutuhkan terkait sebuah domain internet yang dipakai itu sendiri. Dalam hal ini anda akan bisa memfungsikannya sesuai dengan yang anda butuhkan.

SRV Record Dan TXT Record

Mengenai ulasan tentang Record DNS yang satu ini, anda akan bisa melihat informasi yang berkaitan dengan catatan lokasi yang nantinya bisa anda pakai secara umum. Kemudian, juga akan memberikan informasi tentang TXT Record yang memiliki peran dalam mengizinkan Administratoir untuk mengentry data acak ke dalam DNS tersebut. Dari sinilah catatan yang nanti dipakai akan diterapkan pada spesifikasi Sender Policy Framework yang terdapat didalamnya.

Bagaimana Cara Setting Record DNS?

Setelah mengetahui penjabaran tentang Record DNS di atas, kali ini akan dibahas tentang bagaimana cara melakukan setting terhadap Record DNS itu sendiri. Di sinilah anda akan bisa melihat bahwa banyak sekali hal yang akan bisa anda dapatkan dan capai didalamnya. Adanya pilihan Setting yang anda butuhkan tersebut akan mampu menyediakan kepada anda sesuatu yang anda inginkan di dalamnya. Simak ulasan lengkapnya panduan setting sebagai berikut:

Pastikan bahwa anda sudah mengatur terlebih dahulu nameservers yang ada didalamnya. Hal ini bisa anda terapkan pada saat melakukan setup terhadap Record DNS terkait.
Kemudian, silahkan anda melakukan klik terhadap Addons. Dari sini anda bisa memilih pada bagian DNS Zone Manager. Setelah melakukannya, maka anda nantinya bisa mengeklik tombol Manage.
Dari sini anda kemudian bisa menambahkan DNS Record yang terdapat pada jenis Record yang ada di dalamnya. Di sinilah anda hanya tinggal menuliskan Hostname saja.
Setelah anda memilih Hostname, maka yang perlu anda lakukan adalah dengan memilih tipe DNS Record yang terdapat didalamnya itu sendiri. Tak lupa bahwa anda nantinya juga perlu menuliskan IP Address Server yang tertera di sana.
Dari sini anda hanya tinggal menambahkan prioritas yang terdapat di dalamnya apabila ada. Hal ini khusus bagi prioritas yang memiliki tipe MX saja. Jika sudah selesai, maka yang bisa anda terapkan berikutnya adalah menekan Save Changes untuk menyimpan semuanya.

Sekian ulasan mengenai Record DNS.

Rumus Perhitungan Upgrade Hosting Yang Perlu Diketahui

08. October 2019 · Comments Off · Categories: Tips · Tags: domain hosting, domain hosting terpercaya, jasa domain hosting, tips domain hosting, tutorial website

Rumus perhitungan upgrade hosting menjadi sebuah opsi yang bisa anda terapkan pada saat berencana untuk melakukan upgrade hosting yang anda inginkan itu sendiri. Kenapa rancangan semacam ini sangat diperlukan? Hal ini jelas dikarenakan anda akan mengeluarkan berbagai biaya yang dibutuhkan untuk menghitung berapa pengeluaran yang harus anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan anda dalam hal hosting itu sendiri. Nantinya biaya upgrade tersebut juga akan bisa anda lakukan sendiri secara otomatis dan telah dihitung melalui sistem member area. Dalam hal ini, anda juga perlu memahami secara detail tentang rumus perhitungan upgrade hosting. Untuk lebih jelasnya anda bisa melihat rumus sebagai berikut:

Biaya Untuk Upgrade = Sisa Hari / Lama Sewa (Hari) x Selisih Harga

Terlihat cukup sederhana, bukan? Namun anda mungkin masih bingung tentang penerapan dalam rumus perhitungan upgrade hosting di atas. Oleh karena itu, anda bisa mencoba merujuk pada informasi yang ada di bawah ini:

Contoh Penerapan Rumus Perhitungan Upgrade Hosting

Misalnya anda berencana untuk memesan hosting yang memiliki kapasitas sebesar 500 MB. Ini akan anda lakukan pada tanggal 1 Januari 2018 untuk periode kurang lebih 1 tahun. Lalu di tengah perjalanan atau tepatnya pada tanggal 1 Mei 2018, anda merasa ingin melakukan upgrade hosting tersebut, dari yang awalnya 500 MB menjadi 1 GB. Pertanyaanya, bagaimana rincian perhitungan yang akan anda lakukan? Simak berikut ini untuk selengkapnya:

Biaya Hosting dengan kapasitas 500 MB selama 1 Tahun = Rp 120.000
Biaya Hosting dengan kapasitas 1 GB selama 1 Tahun = Rp 240.000
Selisih Biaya untuk Paket Hosting 500 MB dikurangi kapasitas biaya kapasitas 1 GB = Rp 120.000
Jumlah yang tersisa untuk periode hosting lama = 1 Mei 2018 à 1 Januari 2019 = kurang lebih 245 hari
Mari kita asumsikan bahwa dalam satu tahun tersebut terdapat 365 hari.

Setelah merinci dengan baik list yang sesuai dengan rumus perhitungan upgrade hosting di atas, maka tinggal dimasukan saja di bagan sebagai berikut:

Total Biaya Upgrade = 245/365 x 120.000 = Rp 80.547

Wah ternyata mudah sekali cara menentukan rumus perhitungan upgrade hosting yang bisa anda lakukan, bukan? Dari sini anda akan melihat bahwa perhitungan untuk menerapkan itu semua bisa anda lakukan dengan matang. Hal ini akan mempermudah untuk menentukan tipe hosting upgrade seperti apa yang anda inginkan. Tentu untuk jangka panjangnya juga akan memberikan kemudahan bagi anda dalam rangka menentukan biaya upgrade yang diinginkan itu sendiri. Semua nantinya juga akan masuk dalam hasil kisaran atau prakiraan yang bisa anda jadikan referensi.

Rumus Perhitungan Upgrade Hosting Dalam Bulan

Apakah bisa dihitung dalam bentuk bulanan? Jawabannya adalah tentu saja bisa! Berikut adalah rumus perhitungan upgrade hosting yang bisa anda terapkan di dalamnya:

Biaya Untuk Upgrade = Sisa Bulan / Lama Sewa (Bulan) x Selisih Harga

Sama seperti cara sebelumnya, mari kita buat simulasi atau semacam contoh untuk melakukan perhitungan upgrade dalam bulanan dengan mengacu pada rumus di atas.

Contoh Perhitungan Biaya Upgrade Hosting

Mari kita asumsikan bahwa anda sudah memesan hosting dengan kapasitas 500 MB pada tanggal 1 Januari 2018. Dengan periode yang digunakan adalah 1 tahun. Lalu di tengah perjalanan, pada tanggal 1 Mei 2018, anda akan melakukan upgrade hosting ke 1 GB. Perhitungan secara rinci yang bisa anda lakukan adalah sebagai berikut:

Misal biaya untuk hosting berkapasitas 500 MB dalam setahun = Rp 120.000
Biaya untuk hosting berkapasitas 1 GB dalam setahun = Rp 240.000
Selisih biaya yang dikeluarkan untuk hosting 1 GB – hosting 500 MB = Rp 120.000
Jumlah sisa periode hosting yang bisa digunakan = Mei 2018 – Desember 2018 = 8 bulan.

Jika menggunakan rumus perhitungan upgrade hosting bulanan yang sudah dituliskan di atas, maka anda tinggal memasukan angkanya saja, yaitu:

Total Biaya Upgrade = 8 /12 x 120.000 = Rp 80.000

Artinya, biaya Upgrade Hosting yang bisa anda lakukan akan berada di kisaran = Rp 80.000.

Dari sinilah anda nantinya akan bisa langsung menyusun perhitungan yang tepat dan menyesuaikannya dengan hosting pilihan yang anda inginkan. Pastikan untuk memilih jasa hosting terpercaya dan paket hosting yang sesuai dengan kebutuhan anda.

Strategi Sebelum Memilih Layanan Hosting

Selain ulasan mengenai rumus perhitungan upgrade hosting di atas, anda juga harus mempertimbangkan baik-baik terkait pilihan layanan hosting yang akan anda gunakan. Dalam hal ini, anda perlu mengetahui bahwa kriteria dan spesifikasi dari layanan domain hosting yang bisa anda gunakan tersebut juga ada banyak sekali. Jadi yang bisa anda coba lakukan dan terapkan adalah memanfaatkan itu semua sesuai dengan kebutuhan. Jika anda mampu melakukannya dengan tepat dan baik, sudah pasti anda akan mampu memperoleh hasil yang anda butuhkan didalamnya. Daftar yang ada di bawah ini akan memberikan kepada anda informasi terkait mengenai acuan apa saja yang anda inginkan:

Apa platform yang nantinya akan anda gunakan dalam membuat website itu sendiri?
Kira-kira nanti apa isi konten yang ada di website anda? Apakah anda akan lebih mengutamakan gambar, video, animasi, atau yang lain sebagainya? Pastikan benar-benar merinci semua itu dengan detail.
Menurut anda dari mana nantinya pengunjung website tersebut akan datang? Apakah melalui Traffic Direct dengan mesin pencari dan masuk ke situs anda langsung, melalui backlink, melalui distribusi social media, atau apa?
Bagaimana menurut anda tentang fitur Backup Data? Menurut anda seberapa sering anda harus melakukan Backup Data terkait yang anda butuhkan tersebut?
Lalu apa saja layanan tambahan yang juga anda ingin pergunakan? Apakah anda membutuhkan Addon Domain, Email Hosting, dan lain sebagainya?
Bagaimana dengan fitur Live Chat 24 jam, Contact Us, dan lain sebagainya? Atau menurut anda hanya dengan memakai Email saja sudah mencukupi?

Tips Memilih Hosting Yang Tepat Saat Upgrade

Saat melakukan upgrade, memilih hosting tidak boleh sembarangan. Berikut adalah beberapa penerapan yang bisa anda coba lakukan guna mendapatkan hasil yang anda butuhkan di dalamnya:

Anda harus mengecek kualitas dari server layanan domain hosting yang anda pergunakan tersebut.
Jangan lupa untuk mempertimbangkan layanan hosting yang menyediakan Customer Support 24 jam dan juga berkualitas, yang siap membantu anda Fast Respond 24 Jam.
Berapa biaya yang ditawarkan oleh penyedia layanan hosting tersebut? Apakah sesuai dengan kantong anda? Atau ada hal-hal lainnya yang perlu anda pertimbangkan di dalamnya?
Bagaimana kualitas website yang nantinya akan anda dapatkan? Hal ini bisa anda cek lebih langsung dengan membaca spesifikasi dan detail jasa domain hosting yang akan disediakan kepada pelanggan.

Cara Mengaktifkan Filter Email di Gmail

03. October 2019 · Comments Off · Categories: Tips · Tags: domain hosting, domain hosting terpercaya, jasa domain hosting, tips domain hosting, tips website

Cara mengaktifkan filter email akan bisa memberikan kepada anda kemudahan untuk melakukan filter terhadap email yang masuk di Gmail yang anda miliki. Sebagaimana diketahui bahwa Email menjadi media yang sangat penting dalam rangka melakukan komunikasi secara 2 arah dengan hanya bermodalkan koneksi internet saja. Apa saja kegunaan dari email tersebut? Tentu saja ada banyak sekali, mulai dari untuk urusan bisnis, urusan kantor, urusan pribadi dan lain sebagainya. Semua itu akan bisa anda coba terapkan dengan cara yang tepat di dalamnya.

Karena fungsinya yang sangat penting tersebutlah, maka anda kemungkinan akan merasa geram ketika melihat ada email-email SPAM yang tidak penting dan masuk di dalamnya. Dari sini anda akan bisa melihat bahwa semua itu bisa masuk setiap harinya. Dalam beberapa kasus, hal ini juga akan membebani kapasitas yang masuk di email anda tersebut. Pada akhirnya nanti, kapasitas email juga akan terbebani. Bagaimana cara menerapkannya? Simak selengkapnya berikut ini:

1. Login Ke Akun Gmail Terlebih Dahulu

Dalam tahapan awal cara mengaktifkan filter email tersebut, anda bisa memulainya dengan Login ke akun Gmail yang anda miliki terlebih dahulu. Kemudian, anda tinggal mengeklik icon bergambar roda bergigi yang terdapat di bagian atas. Jika sudah, maka yang bisa anda lakukan adalah dengan memilih menu Settings yang terdapat di dalamnya.

2. Pilih Tab Settings Dan Lakukan Filter

Untuk penerapan selanjutnya cara mengaktifkan filter email, anda bisa mencoba untuk memilih Tab Settings yang terdapat di dalamnya. Kemudian pilih Create New Filter. Apa fungsinya? Anda akan bisa memanfaatkannya untuk membuat Filter baru yang anda butuhkan. Selanjutnya, yang perlu anda ketahui adalah menentukan apa saja kriteria atau kondisi yang diperlukan untuk melakukan filter yang diinginkan. Dalam hal ini, anda bisa melakukan Filter Email berdasarkan kriteria tertentu, antara lain sebagai berikut:

Kriteria email tujuan
Kriteria email pengirim
Kriteria Subyek Email
Kriteria Kata Tertentu
Sampai dengan urutan email yang masuk

Dalam hal ini misalnya anda ingin melakukan filter terkait milis yang masuk dari layanan A. Di sinilah setiap email yang masuk dari milis layanan A tersebut, maka Filter yang bisa dilakukan adalah dengan memfilter email berdasarkan email pengirimnya. Hal ini bisa diketahui dari siapa sender milis layanan A tersebut. Nantinya setiap ada email yang masuk dari milis layanan A, secara otomatis akan terfilter dengan sendirinya.

3. Tentukan Kriteria Filter Email

Jika sudah, maka di sini yang perlu anda lakukan dalam cara mengaktifkan filter email adalah dengan mencentang opsi Skip The Inbox yang terdapat pada bagian Archive It. Di sini fungsinya adalah supaya email dari milis layanan A tersebut tidak lagi ditempatkan pada bagian inbox. Hal ini juga bisa ditambahkan dengan mnemilih opsi berupa Apply The Label yang ada di dalamnya.

Dari sini anda bisa menciptakan label baru yang nantinya akan bisa anda pergunakan untuk menampung email dari milis Layanan A tersebut. Di sinilah semua itu akan bisa anda lakukan dengan lebih mudah. Dari sini anda hanya tinggal memilih opsi also Apply Filter to Matching Conversations supaya nantinya email yang sudah masuk ke bagian inbox dan belum dibuat akan bisa langsung terpindahkan secara otomatis pada label layanan A itu sendiri.

4. Pilih Opsi Tambahan Yang Diperlukan

Pada tahapan selanjutnya cara mengaktifkan filter email inilah yang perlu dilakukan adalah dengan menerapkan opsi tambahan yang anda perlukan. Jadi apakah menurut anda opsi yang saat ini sudah cukup? Anda bisa mencoba untuk memodifikasinya sedemikian rupa pada bagian Settings supaya nantinya bisa memberikan kepada anda kemudahan dan semua yang anda butuhkan itu sendiri. Contohnya bisa anda coba terapkan pada beberapa pengaturan yang ada sebagai berikut: Skip the Inbox, Apply The Label, Also Apply Filter To Matching Conversation, dan lain sebagainya.

Selesai, kini anda sudah mengaplikasikan cara mengaktifkan filter email sesuai dengan yang anda butuhkan.

Kenapa Orang Ingin Mengirimkan SPAM?

Ada beberapa alasan yang perlu anda pertimbangkan kenapa orang-orang ingin mengirimkan SPAM kepada anda. Dari sini anda juga harus tahu seperti apakah tujuan mereka sebenarnya. Di sinilah anda akan mendapatkan informasi mengenai hal tersebut, antara lain:

Sebagai sarana untuk melakukan publikasi dan juga promosi terkait hal-hal tertentu yang anda butuhkan.
Sebagai sarana untuk melakukan pishing atau menggaet penerima SPAM tersebut untuk menggunakan ads tertentu.
Sebagai sarana untuk menyebarkan virus, worm, malware, adware dan lain sebagainya. Ini adalah opsi yang paling berbahaya.

Lalu bagaimana para spammer atau pengirim email SPAM tersebut bekerja? Biasanya mereka melakukannya dengan cara mengumpulkan berbagai alamat email dan lain sebagainya. Mereka bisa mendapatkan email tersebut dari berbagai sumber dengan mudahnya. Dari sinilah ada beberapa penerapan yang juga bisa anda lakukan untuk mencegah SPAM tersebut masuk. Ini adalah tahapan alternatif dalam cara mengaktifkan filter email yang bisa anda coba.

Untuk pertama-tama, anda disarankan untuk tidak memasukan email yang anda miliki ke forum dan situs yang tidak dipercaya. Ini bisa menjadi saran untuk mengumpulkan informasi dan data pengguna yang ada di dalamnya.
Jangan pernah anda sekali pun membalas chat atau email dari orang tak dikenal terkait penawaran apapun yang masuk di dalamnya.
Jangan pernah menampilkan email yang anda miliki di tempat umum, misalnya di commentar, blog, forum dan lain sebagainya. Ini akan mempermudah spammer dalam menjalankan program bot dimana nantinya program tersebut akan dipakai untuk mengumpulkan alamat email sebanyak mungkin.
Anda juga disarankan untuk menggunakan anti virus yang nantinya berguna sebagai Anti SPAM itu sendiri. Anda juga disarankan untuk memberikan Filter terhadap SPAM yang terdapat pada router atau server email yang ada didalamnya. Anda juga bisa memanfaatkan fasilitas FireWall bawaan yang sudah tersedia di OS yang anda gunakan.
Jika diperlukan anda juga bisa mengaktifkan anti relay atau non aktifkan relay sistem yang terdapat pada server email yang anda miliki. Dari sini anda bisa mencoba untuk memanfaatkan fasilitas Mail Filtering yang terdapat pada Outlook Express yang terdapat di dalamnya.

Akhir Kata

Kini anda sudah tahu tentang cara mengaktifkan filter email dan juga bagaimana agar tidak terkena serangan SPAM di email anda. Tentu anda memiliki kriteria sendiri mana email yang anda inginkan untuk masuk, dan mana yang tidak. Semuanya itu pastinya harus anda sesuaikan dengan kebutuhan supaya nanti anda bisa mendapatkan hasil yang memuaskan di dalamnya.